Upaya mewujudkan Bali sebagai provinsi mandiri energi sekaligus mencapai target Bali Net Zero Emission (NZE) 2045 terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan dengan peresmian Desa Berbasis Energi Terbarukan (DBET) di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Rabu (27/8).
Peresmian berlangsung di Balai Desa Kantor Perbekel Banjarasem dengan ditandai seremonial peluncuran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah selesai dipasang untuk mendukung fasilitas umum desa. Acara ini menjadi tonggak penting dalam pemanfaatan energi terbarukan di tingkat desa dengan konsep pengelolaan yang dilakukan langsung oleh masyarakat melalui lembaga desa.
Komitmen Bali Menuju NZE 2045
Provinsi Bali telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transisi energi melalui terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Target NZE Bali bahkan ditetapkan lebih cepat dibandingkan target nasional, yakni tahun 2045. Sebagai provinsi kepulauan yang selama ini sangat bergantung pada pasokan energi dari luar, transformasi menuju energi terbarukan dinilai menjadi kunci untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung sektor strategis seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.
Secara teknis, Bali memiliki potensi energi terbarukan sekitar 22 GW, dengan dominasi energi surya sebesar 21 GW. Potensi ini didukung pula oleh penyimpanan energi seperti pumped hydro untuk menjaga stabilitas pasokan listrik di masa depan.
DBET: Inisiatif IESR untuk Desa Mandiri Energi
Untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan secara nyata di tingkat komunitas, Institute for Essential Services Reform (IESR) menginisiasi program Desa Berbasis Energi Terbarukan (DBET). Program ini mencakup rangkaian kegiatan mulai dari asesmen multi-indikator, survei lapangan, sosialisasi, pelatihan masyarakat, hingga pembangunan PLTS di fasilitas umum desa.
Melalui kerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, terpilih tiga desa sebagai lokasi implementasi DBET, yaitu:
- Desa Banjarasem (Kabupaten Buleleng)
- Desa Baturinggit (Kabupaten Karangasem)
- Desa Batununggul (Kabupaten Klungkung)
Desa Banjarasem sendiri dipilih berdasarkan hasil asesmen sejak 2024 dan dinilai memiliki kesiapan dari segi potensi, partisipasi masyarakat, serta dukungan lembaga desa.
Apresiasi Pemerintah Daerah
Dalam acara peresmian, Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Buleleng, Nyoman Widiartha, hadir mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng. Ia menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Desa Banjarasem sebagai lokasi percontohan DBET.
“Kami sangat berterima kasih karena Desa Banjarasem dipercaya menjadi pilot project. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan, serta mampu mendukung kebutuhan energi masyarakat. Ini juga sejalan dengan komitmen Provinsi Bali untuk mencapai target Net Zero Emission tahun 2045,” ujar Widiartha.
Selain mendukung kebutuhan dasar masyarakat, PLTS diharapkan dapat membantu berbagai aktivitas produktif desa, seperti irigasi pertanian, pengolahan hasil bumi, serta mendukung usaha mikro kecil yang membutuhkan pasokan listrik stabil.
Kehadiran Stakeholder dan Harapan ke Depan
Acara peluncuran DBET turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, bersama dinas terkait dari Pemerintah Provinsi Bali, Bappeda dan Dinas PUTR Kabupaten Buleleng, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, General Manager PT PLN Indonesia Power UBP Bali, Direktur Utama IESR, Ketua Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, Direktur Eksekutif ViriyaENB, Project Lead Monash University, Ketua CORE Udayana, Camat Seririt, Perbekel serta Kelian Desa Adat Banjarasem, jurnalis, dan masyarakat setempat.
Direktur Utama IESR dalam laporannya menegaskan bahwa program ini diharapkan menjadi praktik baik pemanfaatan energi terbarukan di tingkat desa.
“Kemandirian energi berbasis potensi lokal akan memperkuat ketahanan komunitas, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menciptakan lapangan kerja hijau. Hal ini menjadi langkah nyata menuju Bali Mandiri Energi dan mendukung pencapaian Bali NZE 2045,” jelasnya.
Dengan adanya pilot project ini, Desa Banjarasem diharapkan mampu menjadi percontohan desa berbasis energi bersih di Bali dan membuka peluang replikasi di desa-desa lain. Selain mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, inisiatif ini juga dapat menjadi pendorong terciptanya ekonomi hijau berbasis potensi lokal.