0362 - 22488
pmdbuleleng@gmail.com
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

KEMENPAR GELAR APRESIASI POKDARWIS NASIONAL

Admin dispmd | 14 Desember 2017 | 996 kali

JAKARTA, bisniswisata.co.id:Kementrian Pariwisata tahun 2017 kembali memberikan Apresiasi Pengembangan Sadar Wisata dan Sapta Pesona Tingkat Nasional untuk membina sedikitnya 1000 kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis) yang tersebar di seluruh provinsi.

Hal itu dikemukakan Oneng Setya Harini, MM, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar saat menetapkan dewan juri dari kalangan pemerhati, pelaku dan pers yang peduli pariwisata serta akademisi.

“Selain pembinaan yang harus terus dilakukan pada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kemenpar sudah menetapkan 10 destinasi wisata unggulan yang kerap disebut 10 Bali Baru, jadi kami dukung Pokdarwis di 10 destinasi wisata baru juga untuk mengikuti tumbuh kembang wisata unggulan dan obyek wisata lainnya di tanah air,” kata Oneng Setya Harini.

Sepuluh destinasi tersebut adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Menurut Oneng, peserta diharapkan datang dari seluruh provinsi bukan hanya dari 10 destinasi wisata unggulan. Pokdarwis adalah kelompok masyarakat yang berperan sebagai motivator, penggerak serta komunikator agar masyarakat setempat bisa menjadi tuan rumah yang baik dan dapat meningkatkan kesiapan dan kepedulian masyarakat di sekitar destinasi atau obyek wisata.

“Pokdarwis itu punya peran penting mewujudkan sadar wisata dan menerapkan Sapta Pesona di daerahnya. Keberadaannya menjadi penggerak dan mitra terdekat pengembangan wisata baik di tingkat pusat, daerah hingga kota kabupaten,” tambah Oneng.

Eksistensi mereka terbukti sudah mampu menggerakkan masyarakat di destinasi wisata apalagi masyarakat merasakan langsung dampak berganda yang dihasilkan dalam pengembangan pariwisata di daerahnya.

“ Kedatangan turis dari dalam maupun luar negri ke desa wisata dan obyek wisata manfaatnya banyak bagi masyarakat desa karena selain ada daya tarik, turis atau wisatawan butuh akomodasi, transportasi, suvenir, kuliner yang semuanya bisa disediakan di desanya,”

Untuk pemberian penghargaan Apresiasi Sadar Wisata tingkat nasional ( Pokdarwis) saat ini selain penetapan juri juga telah memasuki tahap seleksi administrasi untuk menetapkan apakah peserta  sudah masuk kategori berkembang atau masuk kategori maju.

Pokdarwis dari seluruh provinsi juga masih bisa mengirimkan proposalnya hingga 7 April 2017. “ Sejak Febuari para kepala dinas pariwisata di tingkat Provinsi maupun Kabupaten sudah dikirimkan surat untuk melibatkan Pokdarwis terbaiknya di daerah bersaing di tingkat nasional. Nantinya para juri memilih 20 finalis dari ratusan proposal yang masuk untuk kompetisi ini,” kata Oneng Setya Harini.

Masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki, baik berupa adat, tradisi dan budaya serta kapasitasnya, berperan sebagai tuan rumah (host), namun juga sekaligus memiliki kesempatan sebagai pelaku pengembangan kepariwisataan sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Program pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan merupakan langkah penting yang perlu dilaksanakan secara terarah dan berkesinambungan untuk menyiapkan masyarakat agar semakin memiliki kapasitas dan kemandirian, serta berperan aktif dalam mendukung keberhasilan pembangunan kepariwisataan ditingkat lokal, regional dan nasional.

Pokdarwis bisa mengimplementasikan tujuh unsur Sapta Pesona yaitu Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah Ramah dan Kenangan dimana terwujudnya ketujuh unsur Sapta Pesona itu akan meningkatkan minat kunjungan wisatawan dan iklim usaha wisata setempat.

“ Tim juri akan menyelesaikan seleksi tahap pertama hingga medio akhir April lalu melakukan tunjungan lapangan dan pengumuman pemenang saat perayaan Hari Pariwisata Dunia, 27 September 2017,” ungkap Oneng. ( Hilda Ansariah Sabri).