Adlian, warga Desa Bakubakulu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tidak lagi pusing untuk membuka warung yang dikelolanya. Modal yang ia pinjam berasal dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cahaya Makmur yang ada di desanya.
“Dulu saya pernah pinjam dana di bank, tapi tidak ada yang bisa dilihat, bahkan saya merugi. Sekarang alhamdulillah meminjam di Bumdes Cahaya Makmur bisa memberikan keuntungan bagi usaha saya,” ungkap Adlian saat ditemui di Bumdes Cahaya Makmur, Selasa (1/11).
Ia mengaku tidak kesulitan saat mengajukan pinjaman modal usaha. Warga desa yang ingin mengajukan peminjaman cukup melengkapi berkas seperti fotokopi KTP, kartu keluarga, jaminan, dan besaran dana yang ingin dipinjam. “Ini berbeda saat saya meminjam dana di bank. Cairnya lama, juga agak sulit mendapatkannya. Sekarang ini mudah. Warga desa juga merasakan sama,” tambahnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Bumdes Cahaya Makmur, Mas’ul Tobigo, mengatakan Bumdes Cahaya Makmur didirikan untuk meningkatkan ekonomi warga Desa Bakubakulu. Terkhusus bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya dengan menjadi nasabah dari unit usaha simpan pinjam yang dikelola Bumdes.
Untuk meningkatkan pelayanan, Bumdes Cahaya Makmur membuka layanan simpan pinjam empat kali dalam seminggu. Setiap bulannya nasabah Bumdes meningkat 10%, khususnya untuk membuka tabungan pendidikan dan kesehatan. “Sejak awal dibentuk dengan hingga saat ini sudah ada 203 warga yang meminjam di unit usaha simpan pinjam Bumdes Cahaya Makmur. Mayoritas mereka meminjam untuk modal usaha,” jelas Mas’ul. Selain simpan pinjam, Bumdes Cahaya Makmur juga melayani pembayaran rekening listrik secara online. Saat ini sudah 60% rumah di Desa Bakubakulu telah dialiri listrik. Tetangga desa pun terkadang membayar listrik di Bumdes tersebut.
Seiring banyaknya kebutuhan warga, Bumdes Cahaya Makmur akan membuka usaha penjualan hasil tani dan gas elpiji 3 kg pada Desember ini. Pangkalan gas elpiji ini memiliki kapasitas 200 tabung gas elpiji 3 kg.
Kepala Desa Bakubakulu, Salim L Ladjontjo, menambahkan Bumdes Cahaya Makmur saat didirikan hanya bermodalkan Rp5 juta. “Kini modalnya cukup lumayan sehingga akan dibuka dua unit usaha untuk melayani masyarakat.” Penduduk Desa Bakubakulu berjumlah 1.577 jiwa, luas wilayah 3.438,45 hektare. Mata pencaharian utama ialah petani sawah dan petani perkebunan. (N-3)
Sumber : Media Indonesia