0362 - 22488
pmdbuleleng@gmail.com
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Dinas PMD Hadiri Rapat Pembahasan Rencana Kontingensi Kekeringan Buleleng 2026–2028

Admin dispmd | 16 Juli 2025 | 41 kali

Buleleng, 15 Juli 2025 - Dalam rangka menghadapi potensi bencana kekeringan di masa mendatang, Dinas PMD Kabupaten Buleleng yang diwakili oleh Fungsional PSM, Nyoman Suardana, mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Rencana Kontingensi (Renkon) Kekeringan Kabupaten Buleleng Tahun 2026–2028 yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, bertempat di Ruang Rapat BPBD.


Rapat dibuka oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Buleleng dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi, termasuk BMKG Stasiun Klimatologi Bali, akademisi dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), serta OPD terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dokumen awal penyusunan skenario Renkon Kekeringan dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan daerah terhadap ancaman kekeringan.


Dalam pemaparannya, BMKG menyampaikan bahwa fenomena El Niño dan La Niña yang terjadi di Samudra Pasifik memiliki dampak langsung terhadap iklim Indonesia, meskipun waktu kemunculannya tidak dapat diprediksi secara pasti. BMKG juga menekankan dampak pemanasan global yang semakin nyata, termasuk peningkatan suhu, naiknya muka air laut, hujan ekstrem, kekeringan berkepanjangan, serta munculnya hama penyakit tanaman dan wabah penyakit pada manusia.


Sementara itu, Plt. Kepala Bidang RR BPBD Kabupaten Buleleng menegaskan pentingnya dokumen Renkon sebagai pedoman penanggulangan bencana yang terstruktur dan responsif. Ia juga memaparkan dokumen Renkon terdahulu yang telah dimiliki BPBD sebagai referensi penyusunan dokumen baru.


Pihak Undiksha turut memberikan perspektif historis dan ilmiah mengenai kekeringan di Buleleng. Berdasarkan catatan, kekeringan telah terjadi sejak abad ke-19 dan sangat berkorelasi dengan peristiwa El Niño kuat seperti pada tahun 1997–1998, 2015–2016, dan 2023–2024. Dokumen Renkon yang disusun diharapkan mampu merancang langkah-langkah mitigasi dan penanganan yang efektif untuk mengurangi dampak kekeringan terhadap masyarakat.


Diskusi yang berlangsung selama rapat berlangsung aktif, dengan peserta memberikan berbagai masukan mengenai skenario, langkah mitigasi, dan penentuan wilayah prioritas. Melalui kesepakatan bersama, Kecamatan Gerokgak ditetapkan sebagai lokus dalam skenario Renkon Kekeringan Kabupaten Buleleng Tahun 2026–2028, mengingat potensi kerentanannya terhadap dampak kekeringan yang tinggi.


Kehadiran Dinas PMD dalam rapat ini menunjukkan komitmen untuk mendukung kesiapsiagaan desa dalam menghadapi bencana kekeringan, sekaligus memastikan peran desa sebagai ujung tombak mitigasi bencana berbasis komunitas.