0362 - 22488
pmdbuleleng@gmail.com
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tindak Lanjut Sosialisasi Program Kerja Pemprov Bali, Dinas PMD Buleleng Ikuti Rapat Program Unggulan Bidang Kesehatan 2025

Admin dispmd | 27 Maret 2025 | 45 kali

Buleleng, 27 Maret 2025 – Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, Gede Sasnita Ariawan, didampingi Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang Pemerintahan Desa, Nyoman Suardana, mengikuti rapat daring (zoom meeting) yang diselenggarakan oleh Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi Program Kerja Pemerintah Provinsi Bali yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 12 Maret 2025.


Rapat yang berlangsung pada Kamis, 27 Maret 2025, dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali, I Ketut Sukra Negara. Peserta rapat meliputi seluruh perwakilan Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Forum Perbekel Provinsi Bali, Forum Perbekel dari masing-masing Kabupaten/Kota, serta Pejabat Eselon III dan Pejabat Fungsional di lingkungan Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali.


Dalam kesempatan tersebut, Plt. Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali memaparkan materi mengenai Program Unggulan Bidang Kesehatan 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal dengan menitikberatkan pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan. Program prioritas yang disampaikan mencakup penguatan layanan primer dengan optimalisasi peran Puskesmas dan Posyandu dalam deteksi dini penyakit, program gizi seimbang yang berfokus pada pencegahan dan penanganan stunting melalui intervensi gizi dan edukasi masyarakat, digitalisasi layanan kesehatan dengan implementasi rekam medis elektronik serta sistem informasi kesehatan berbasis digital, serta peningkatan kesiapsiagaan bencana melalui penyediaan fasilitas dan tenaga medis yang siaga dalam menghadapi situasi darurat kesehatan.


Target utama dari program ini adalah penurunan angka stunting dan gizi buruk, peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang terakreditasi, serta meningkatnya cakupan imunisasi dan layanan kesehatan ibu dan anak. Untuk mencapai target tersebut, strategi yang diterapkan meliputi kolaborasi dengan lintas sektor termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, optimalisasi anggaran dan sumber daya guna meningkatkan efektivitas program, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan sertifikasi.


Rapat kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara peserta terkait implementasi program di masing-masing daerah. Dengan adanya tindak lanjut dari sosialisasi ini, diharapkan program unggulan bidang kesehatan dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh Bali.