Dinas PMD Kab. Buleleng melalui Bidang LKDA&UEM yang diwakili oleh Fungsional PSM Bpk. Ngurah Putu Adnyana, SE. melaksanakan kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Pasar Desa Tahun 2022 di Desa Tangguwisia dan Desa Bubunan Kecamatan Seririt. Senin (14/11).
Di Desa Tangguwisia, Tim Dinas PMD diterima oleh Sekretaris Desa, Sekretaris/Penyarikan Desa Adat, dan pengelola Pasar Desa Tangguwisia, bertempat di Kantor Desa Tangguwisia. Selanjutnya di Desa Bubunan, Tim Dinas PMD diterima oleh Sekretaris Desa, Kasi Kesra, dan pengelola Pasar Desa Bubunan, bertempat di Kantor Desa Bubunan.
Adapun tujuan dilakukan identifikasi dan inventarisasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pengelolaan Pasar Desa, kontribusi pengelolaan pasar terhadap PAD Desa, tertib administrasi, luas serta status kepemilikan tanah dan bangunan, penyerapan tenaga kerja, potensi ekonomi, komoditas yang diperdagangkan, serta mensosialisasikan kembali program Gubernur Bali yaitu Pergub 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai, dan Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
Pasar Desa Tangguwisia dikelola secara langsung oleh Desa Adat melalui BUPDA, pengelola pasar hanya satu orang yang merangkap sebagai petugas kebersihan a.n Bapak Gede Taman. Jumlah pedagang di Pasar Desa Tangguwisia hanya berjumlah 12 orang dengan lapak terbuka, dan iuran yang dibebankan sebesar Rp. 2000,- setiap kali berjualan. Untuk kendala yang dihadapi yaitu sementara kunjungan masyarakat masih tergolong sepi karena lokasi pasar yang kurang strategis. Terkait dengan pungutan kepada pedagang nantinya akan dibuatkan Perarem Adat serta akan diatur lagi mengenai lapak pedagang sehingga lebih tertib, rapi, dan tersedia tambahan tempat untuk pedagang lainnya.
Untuk Pasar Desa Bubunan memiliki letak yang cukup strategis dengan jalan utama, akan tetapi kendala terbesar adalah letaknya dekat dengan Pasar Seririt yang notabene dengan jumlah pedagang lebih banyak, komodias yang diperdagangkan lebih beragam, serta harganya lebih murah, hal ini menyebabkan pasar cenderung sepi peminat. Sampai saat ini hanya ada 15 pedagang, dan itupun tidak selalu berjualan. Iuran harian yaitu sebesar Rp. 3.000,- per hari, dan tidak memiliki tempat parkir yang representatif. Kondisi bangunan terutama pada atap mengalami kebocoran dan direncanakan akan dilakukan perbaikan di tahun 2023 melalui pendanaan APBDesa, dan selanjutnya di tahun 2023 rencananya pasar akan ditata ulang dengan harapan dapat meningkatkan pergerakan perekonomian desa.
Selanjutnya dilakukan peninjauan ke masing-masing lokasi Pasar Desa yang didampingi oleh para pengelola Pasar Desa.