Buleleng, 8 November 2024 – Bidang Lembaga Kemasyarakatan Desa, Adat, dan Usaha Ekonomi Masyarakat (LKDA-UEM) Kabupaten Buleleng kembali melanjutkan kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2024 dalam rangka persiapan lomba TTG tingkat Provinsi Bali tahun 2025. Pelaksanaan identifikasi pada hari kelima ini berlangsung di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, oleh Kabid LKDA-UEM, Ni Made Banu Deviati, didampingi Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Dewa Nyoman Suarjana Putra, serta tim staf Bidang LKDA-UEM.
Pada kesempatan ini, tim melaksanakan identifikasi terhadap budidaya jamur tiram berbasis teknologi IoT yang dikembangkan oleh I Made Riana, seorang petani mangga yang juga merupakan penyandang disabilitas. Budidaya jamur tiram ini telah berlangsung selama beberapa waktu dan menjadi inspirasi pemberdayaan berbasis teknologi, didukung pula oleh mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja melalui program kolaboratif Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPK) Ormawa.
Hasil Identifikasi Budidaya Jamur Tiram Berbasis IoT:
1. Peralatan dan Pendampingan Mahasiswa: Dalam proses pengembangan budidaya jamur tiram ini, inventor mendapatkan bantuan berupa peralatan otomatis yang berfungsi untuk mengatur kelembaban dan suhu ruangan. Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari program PPK Ormawa dan dukungan dari mahasiswa Undiksha.
2. Proses Pemasaran: Hasil produksi jamur tiram dikelola bersama mahasiswa Undiksha yang juga turut mendukung pemasarannya, memastikan produk dapat menjangkau pasar lokal dengan lebih mudah.
3. Budidaya Berbasis IoT: Peralatan yang digunakan dalam pengembangan budidaya ini berbasis teknologi IoT yang membantu dalam menjaga kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur tiram, memberikan efisiensi lebih dibandingkan metode konvensional.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa budidaya jamur tiram berbasis IoT di Desa Bengkala ini memiliki potensi tinggi sebagai teknologi yang tepat guna untuk masyarakat setempat. Dengan dukungan teknologi pengaturan kelembaban dan suhu otomatis, budidaya jamur tiram ini mampu meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas hasil panen secara konsisten, memberikan efisiensi lebih dibandingkan metode konvensional. Meski sebagian besar peralatan berasal dari bantuan, kolaborasi antara inventor dan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan masyarakat, baik melalui pelatihan maupun pendampingan pemasaran.