Kabupaten Buleleng kini tengah giat mempersiapkan diri untuk mengikuti Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Bali tahun 2025. Setelah sebelumnya meraih berbagai prestasi di tingkat nasional, Buleleng optimis dapat kembali mengharumkan nama Bali melalui inovasi yang bermanfaat dan relevan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemkab Buleleng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) melakukan langkah-langkah identifikasi dan inventarisasi teknologi yang potensial dari pemanfaat TTG di berbagai desa. Nantinya yang terpilih akan didampingi untuk mengikuti lomba TTG, agar dapat menghadirkan solusi tepat guna yang berdampak positif bagi masyarakat.
Apa itu Teknologi Tepat Guna (TTG)?
Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah teknologi yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah lokal dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, keefektifan, dan efisiensi. TTG biasanya dirancang agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mudah diterapkan, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar. Dalam konteks ini, TTG mencakup berbagai inovasi di bidang pertanian, lingkungan, energi terbarukan, serta pengolahan sampah dan limbah.
Sebagai teknologi yang aplikatif, TTG bertujuan untuk memberikan solusi praktis yang bisa diterapkan oleh masyarakat desa dan komunitas lokal. TTG berbeda dari teknologi industri berskala besar karena lebih sederhana, mudah dioperasikan, dan bisa langsung diimplementasikan di tingkat komunitas dengan hasil yang signifikan.
Dampak TTG Bagi Masyarakat
Pengembangan TTG telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama di desa-desa yang memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi modern. Berikut beberapa dampak positif dari penerapan TTG:
1. Peningkatan Ekonomi: TTG dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan, sehingga masyarakat dapat menghasilkan produk yang lebih bernilai ekonomis. Contohnya adalah inovasi "Alat Pengolah Botol Plastik Menjadi Filamen 3D" karya Ketut Cana dari Desa Sinabun, Kecamatan Sawan. Alat ini membantu mengubah limbah botol plastik menjadi bahan baku yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi, mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi limbah.
2. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Baik: Melalui inovasi seperti sistem "Fertigasi Berbasis IoT" yang dikembangkan oleh Gede Suardita dari Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, masyarakat petani dapat mengatur pemberian air dan nutrisi bagi tanaman secara otomatis dan tepat. Ini tidak hanya menghemat air dan biaya, tetapi juga meningkatkan hasil pertanian dan keberlanjutan sumber daya alam.
3. Lingkungan yang Lebih Bersih: TTG dalam bidang pengelolaan sampah dan limbah dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan alat-alat pengolah sampah seperti yang dikembangkan oleh inovator di Buleleng, limbah plastik yang sebelumnya sulit dikelola kini bisa diolah menjadi produk yang berguna, mengurangi pencemaran, dan mendorong kesadaran akan pentingnya daur ulang.
4. Peningkatan Kualitas Hidup: TTG mendukung keberlanjutan dan kemandirian desa dengan menciptakan teknologi yang mudah diakses dan tidak memerlukan keahlian tinggi untuk digunakan. Dengan adanya teknologi ini, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, dan menciptakan lapangan kerja baru di daerahnya.
Prestasi Kabupaten Buleleng dalam Ajang TTG Nasional
Kabupaten Buleleng telah dua kali berturut-turut menjadi wakil Bali dalam Lomba TTG Nasional dan meraih prestasi gemilang. Pada tahun 2023, Ketut Cana dari Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, meraih Juara 1 dalam kategori Inovasi dengan alat "Pengolah Botol Plastik Menjadi Filamen 3D." Inovasi ini sangat membantu dalam mendaur ulang sampah plastik dan menciptakan bahan baku bernilai ekonomis. Sebelumnya, pada tahun 2022, Gede Suardita dari Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, memenangkan Juara 1 dengan inovasi "Fertigasi Berbasis IoT" yang mendukung efisiensi pertanian melalui pengelolaan irigasi secara otomatis.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, Kabupaten Buleleng optimis untuk terus berperan aktif dalam pengembangan TTG yang memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.