PT Mitra BUM-Des Nusantara (MBN) yang akan berfungsi sebagai perusahaan induk atau holding BUM-Des resmi diluncurkan kemarin (Kamis, 27/4). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berharap para kepala daerah segera menjalin kerja sama dengan MBN guna mengoptimalkan pengelolaan BUM-Des di daerah masing-masing.
"Kita berharap pengelolaan BUM-Des itu transparan dan akuntabel. Kita ingin korporasikan BUM-Des. Namun, ini tidak akan tercapai tanpa dukungan dari pemerintah daerah," kata Rini dalam sambutannya pada peluncuran MBN yang diinisiasi Perum Bulog dan Koperasi Pegawai Bulog Indonesia (Kopelindo) di Jakarta, kemarin.
Perum Bulog memiliki 90% saham di MBN dan sisanya Kopelindo. Modal perusahaan holding BUM-Des itu Rp10 miliar. Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan kehadiran Bulog di MBN akan diperkuat lagi oleh BUMN lainnya sehingga terjadi sinergi besar dalam bidang perekonomian. "Mitra BUM-Des memiliki peran strategis. Tidak hanya dalam pemasaran dan produksi, tapi juga berperan dalam penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat desa seperti pupuk, alat-alat pertanian, dan kebutuhan lainnya," ujar Djarot.
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, dari 18 ribu BUMDes yang ada, baru sekitar 4.000 yang bisa mengantongi profit. Hal itu terjadi karena ada kendala di sumber daya manusia (SDM). Karena itu, keberadaan MBN diharapkan menjadi solusi bagi pembinaan terhadap BUM-Des.
"Bayangkan bila seluruh desa memiliki BUM-Des dan menghasilkan profit. Desa akan menjadi sumber pertumbuhan dan kemiskinan tidak ada lagi di desa," tandas Eko. Bila bisa dikelola dengan baik, tidak mustahil MBN akan menjadi perusahaan berskala besar yang beroperasi seperti perusahaan multinasional lainnya.(Uud/E-3)
Sumber: Media Indonesia