Berdesa.com – Beragam strategi digunakan Kementerian Desa untuk memacu percepatan kesejahteraan desa-desa se-Indonesia. Salahsatunya dengan lembaga Forum BUMDes Indonesia. Bertaraf nasional, forum ini lahir untuk menjembatani berbagai komunikasi yang terputus antarBUMDes, antara BUMDes-Kementerian Desa dan antara BUMDes dengan pihak ketiga seperti Perbankan dan lembaga lainnya.
Ketua Forum BUMDes Indonesia Febby Dato Bangso, yang juga Staf Menteri Desa, kepada Berdesa.com (5/3) menyatakan, forum ini hadir untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan komunikasi antarpihak tadi. Soalnya, negeri ini memiliki 74 ribu desa lebih dan seluruh desa itu tidak mungkin bisa melakukan komunikasi efektif jika tidak ada wadah besarnya. “ Maka lahirlah Forum BUMDes Indonesia ini pada 21 Mei 2017 lalu,” kata Febby.
Begitu berdiri forum ini lalu membuka portal alias web sebagai salahsatu instrument penyampai berbagai gagasan untuk kemajuan BUMDes. Bernama www.ForumBumdes.org, website ini menyuguhkan berbagai artikel dan tulisan mengenai kabar desa, undang undang, kisah berbagai BUMDes berprestasi dan sebagainya. Tulisan-tulisan itu dimaksudkan sebagai social education bagi warga desa mengena berbagai informasi mengenai BUMDes sekaligus pemberi inspirasi mengenai kisah-kisah BUMDes yang sukses dengan caranya sendiri-sendiri.
Meski bergerak pada isu yang sama yakni BUMDes, tetapi Forum BUMDes Indonesia mengusung tagline yang unik yakni salahsatunya Berbeda dan bekerjasama. Kata ‘berbeda’ menjelaskan bahwa setiap desa memiliki sesuatu yang unik yang tak dimiliki desa yang lain dan perbedaan itu harus dihargai sebagai potensi yang harus didorong sehigga bakal tercipta keragaman potensi desa yang akan uncul di dunia nyata.
Tagline yang lain adalah bekerjasama yang berarti bagaimana perbedaan potensi antardesa justru akan menjadi kekuatan yang unik bagi desa-desa ini untuk saling mendukung satu sama lain. Desa A yang memiliki produk tomat misalnya dan Desa B memiliki produk kacang tanah, maka dua desa ini bisa saling bertukar produk dan saling mencukupi kebutuhannya dengan membeli produk desa lain.
Banyaknya desa di negeri ini dengan daya jangkau yang tak mudah juga menjadi salahsatu ide lahirnya forum ini. “ Tidak mungkin Pak Menteri datang ke seluruh wilayah untuk melihat desa-desa. Maka forum inilah yang menjembatani berbagai persoalan yang dialami desa yang tak sempat terkunjuni ini, “ kata Febby. Karenanya saat ini kami sedang getol mengembangkan kepengurusan BUMDes di tingkat daerah (provinsi). Forum Bumdes sedang mencari perwakilan “ Ke depan kami ingin forum bumdes memiliki ketua di tingkat provinsi,” kata Febby lagi.
Tugas ketua forum tingkat provinsi adalah menciptakan komunikasi antarBUMDes dalam waktu wilayah, menemukan persoalan-persoalan lokalnya, dan menciptakan instrument untuk menjawab persoalan-persoalan itu. Misalnya kebutuhan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitan kelembagaan. “ Kami akan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan seperti itu dengan menggandeng berbagai pihak termasuk CSR perusahaan, Perbankan dan sebagainya(aryadji/berdesa)