Dukung Kapasitas Perangkat Baru, Dinas PMD Gelar Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa
Buleleng, 30 Juli 2025 - Dalam upaya meningkatkan kapasitas perangkat desa yang baru ditetapkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Keuangan Desa, bertempat di Ruang Rapat Dinas PMD.
Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang Kaur Keuangan dari 20 desa di Kabupaten Buleleng yang baru ditetapkan sebagai perangkat desa. Para peserta mendapatkan pembekalan terkait tugas dan fungsi strategis mereka dalam pengelolaan keuangan desa. Ke-20 desa tersebut antara lain, Desa Kekeran, Umejero, Sepang Kelod, Tirtasari, Temukus, Banjar Tegeha, Gesing, Baktiseraga, Poh Bergong, Tukadmungga, Jagaraga, Sawan, Sambangan, Panji Anom, Les, Sambirenteng, Kalianget, Kalisada, Bukti dan Depeha.
Acara dibuka oleh Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat, Nyoman Suardana, yang menyampaikan pentingnya pemahaman mendalam terhadap mekanisme keuangan desa agar pengelolaan anggaran desa dapat berjalan secara transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi yang berlaku.
Materi pertama disampaikan oleh Analis Desa dan Kelurahan Bidang Pemerintahan Desa, Luh Wartami, yang membahas tugas pokok dan fungsi Kaur Keuangan sebagai bendahara desa. Ia menekankan pentingnya integritas dan kecermatan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan desa.
Selanjutnya, materi teknis mengenai pengelolaan keuangan desa menggunakan aplikasi Siskeudes dipaparkan oleh staf Bidang Pemdes, Wayan Muliasa. Peserta dibimbing secara praktis dalam penggunaan aplikasi untuk memudahkan pelaporan dan administrasi keuangan desa sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta aktif menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, khususnya dalam penggunaan aplikasi Siskeudes. Forum ini menjadi ruang saling berbagi pengalaman dan solusi antar perangkat desa.
Melalui kegiatan ini, Dinas PMD Kabupaten Buleleng berharap para Kaur Keuangan yang baru dapat melaksanakan tugasnya secara optimal, serta menjadi motor pengelolaan keuangan desa yang lebih baik dan akuntabel ke depan.
