Buleleng, 20 November 2024 – Dalam upaya menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Buleleng Tahun 2024 yang lebih komprehensif, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu, 20 November 2024. Acara bertema "Penguatan Data Sektoral dan Peningkatan Literasi Publik terhadap Indikator Ekonomi, Menuju Sensus Ekonomi 2026" ini berlangsung di Gedung PLUT K-UMKM Kabupaten Buleleng.
FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas, instansi, lembaga, dan perusahaan di Kabupaten Buleleng. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng diwakili oleh I Kd. Hendra Yudhapratama, staf pengelola data dari Sub Bidang Umum.
Acara diawali dengan Pembukaan dan Sambutan oleh Kepala BPS Kabupaten Buleleng. Kepala BPS, Made Bimbo Abdi Suardika, S.E., M.A.P., menyampaikan bahwa PDRB merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja ekonomi suatu wilayah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara BPS dan sektor terkait untuk menyediakan data statistik yang akurat dan terintegrasi.
Dalam sambutannya, Made Bimbo mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, BPS hanya dapat menyediakan 50% data, sementara 50% lainnya akan bergantung pada data statistik sektoral yang dikumpulkan oleh SKPD, BUMN, BUMD, serta lembaga vertikal. “PDRB semakin cepat selesai tergantung bantuan dari masing-masing SKPD, dan PDRB semakin akurat juga tergantung bantuan dari masing-masing SKPD,” ujar Made Bimbo.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Sensus Ekonomi 2026 dengan slogan "Catat Data, Wujudkan Kemajuan! Bersama, kita ciptakan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih kuat."
FGD ini menghadirkan tiga narasumber utama yang memberikan paparan terkait berbagai aspek penting dalam mendukung penyusunan PDRB dan Sensus Ekonomi 2026:
1. Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si. (Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Buleleng):
- Menguraikan kontribusi UMKM dalam perekonomian Buleleng, yang mendominasi lebih dari 99% total usaha di kabupaten ini.
- Menjelaskan peran digitalisasi dalam mendorong pertumbuhan UMKM, termasuk platform BulelengMall yang mendukung pemasaran produk lokal secara online.
- Menyoroti pentingnya literasi digital bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing di era ekonomi digital.
2. Made Pasda Gunawan, S.Sos., M.A.P. (Plt. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah/BPKPD):
- Menjelaskan realisasi penerimaan daerah pada 2024, termasuk pencapaian target pajak dan retribusi daerah.
- Memaparkan digitalisasi pembayaran pajak yang telah diterapkan sepenuhnya di Buleleng untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi keuangan daerah.
- Mendorong implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) di setiap SKPD untuk mempermudah pengelolaan akuntansi.
3. Made Bimbo Abdi Suardika, S.E., M.A.P. (Kepala BPS Kabupaten Buleleng):
- Memaparkan proses penghitungan PDRB yang melibatkan data dasar, data pendukung, indikator, dan sumber berita.
- Menjelaskan pentingnya Sensus Ekonomi 2026 sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
- Menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral untuk memastikan data yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan untuk Responden Kinerja Regional Terbaik. Sebagai apresiasi atas kontribusi terhadap pengumpulan data, BPS Kabupaten Buleleng memberikan penghargaan kepada lima institusi dengan kinerja terbaik:
1. Peringkat 1: BPKPD Kabupaten Buleleng
2. Peringkat 2: PT PLN (Persero) Distribusi Bali AJ Bali Utara
3. Peringkat 3: Perusahaan Daerah Swatantra
4. Peringkat 4: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Buleleng
5. Peringkat 5: Universitas Panji Sakti
FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai materi yang disampaikan sebelumnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan penyusunan PDRB Kabupaten Buleleng Tahun 2024 dapat berlangsung lebih efektif dan berkualitas, serta menjadi awal yang baik dalam menyongsong Sensus Ekonomi 2026.
Dengan sinergi antara BPS, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait, pembangunan ekonomi Buleleng yang berkelanjutan dan berbasis data dapat terwujud.