Buleleng, 7 November 2024 – Tim Bidang Lembaga Kemasyarakatan Desa, Adat, dan Usaha Ekonomi Masyarakat (LKDA-UEM) Dinas PMD Kabupaten Buleleng melanjutkan tahap Identifikasi dan Inventarisasi Teknologi Tepat Guna (TTG) guna mempersiapkan lomba TTG tingkat Provinsi Bali tahun 2025. Pada hari keempat ini, tim yang dipimpin oleh Kabid LKDA-UEM, Ni Made Banu Deviati, didampingi oleh Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Dewa Nyoman Suarjana Putra, serta staf LKDA-UEM, mengunjungi Desa Les, Kecamatan Tejakula dan Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan.
Inventor pertama yakni Ketut Agus Winaya, yang berasal dari Desa Les, Kecamatan Tejakula, dengan teknologi "Budidaya Madu Kele". Ketut Agus Winaya memperkenalkan inovasinya dalam membudidayakan serangga kele untuk menghasilkan madu. Proses ini dilakukan secara alami, tanpa alat khusus, dengan sistem pemanenan madu setiap enam bulan dari 20 koloni yang dikembangkan. Teknologi ini masih menggunakan metode tradisional yang menghasilkan madu murni tanpa melalui pemrosesan tambahan.
Inventor kedua yakni I Dewa Gede Agung Dean Putra Purwita, dari Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, dengan teknologi "ATM Sampah Plastik Inventor". Inovasi ATM Sampah Plastik dirancang oleh Dewa Gede Agung Dean Putra Purwita, pelajar kelas 9 SMP, yang berfokus pada pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan alat detektor berbasis teknologi Raspberry Pi. Alat ini dilengkapi sensor yang mendeteksi jumlah botol plastik yang dimasukkan. Walaupun memiliki konsep yang baik, ATM sampah ini masih perlu penyempurnaan untuk meningkatkan efektivitasnya.
Kesimpulan Identifikasi Kedua inovasi ini memberikan gambaran unik dan layak untuk terus dievaluasi secara lebih mendalam. Budidaya madu kele menawarkan potensi ekonomi lokal yang ramah lingkungan, sementara ATM Sampah Plastik merupakan langkah maju dalam manajemen sampah dengan teknologi inovatif yang dirancang oleh inventor muda. Keduanya akan dibandingkan dengan inovasi-inovasi lain guna memenuhi kriteria untuk maju ke tingkat Provinsi Bali.