Buleleng, 18 November 2024 – Pemerintah Kabupaten Buleleng melaksanakan pertemuan fasilitasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda pada Senin, 18 November 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait untuk menyusun langkah strategis menuju Swastisaba KKS 2025.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Made Suratanaya. Rapat ini bertujuan untuk mengonsolidasikan upaya dari berbagai perangkat daerah dalam memenuhi indikator KKS. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Ketua Forum Kabupaten/Kota Sehat, Made Suartana, yang memaparkan peran forum dalam mendukung tercapainya target KKS, mulai dari meningkatkan pemahaman konsep KKS hingga mengintegrasikan konsep tersebut dalam perencanaan pembangunan daerah.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Anak Agung Sagung Mas Dwipayani, juga memberikan penjelasan terkait indikator utama yang harus dipenuhi oleh Kabupaten Buleleng, yakni:
1. Desa ODF (Open Defecation Free): Minimal 80% desa harus bebas dari praktik buang air besar sembarangan.
2. Kelembagaan KKS: Harus memiliki Surat Keputusan lembaga, sekretariat, rencana kerja, dan anggaran yang terstruktur.
Selain itu, beberapa indikator penilaian tambahan mencakup aspek kehidupan masyarakat sehat mandiri, kebersihan permukiman, fasilitas umum, satuan pendidikan, pasar, dan transportasi yang tertib.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kabid LKDA UEM Dinas PMD Kabupaten Buleleng, Ni Made Banu Deviati, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini. Dengan kolaborasi lintas sektor, Kabupaten Buleleng berharap mampu mencapai predikat Swastisaba KKS 2025, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.