0362 - 22488
pmdbuleleng@gmail.com
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

BUMDes Telaga Kembangkan Usaha Ekonomi Produktif

Admin dispmd | 28 Juni 2014 | 990 kali

Keberadaan penduduk di Provinsi Bali, bila ditelusuri masih ada yang kehidupannya tergolong misikin, hal ini menandakan bahwa antara harapan dan kenyataan di lapangan  masih ada kesenjangan. Untuk menstimulus kenyataan-kenyataan tersebut, maka pemerintah provinsi Bali melalui kantor BPMPD mengeluarkan program Gerbang Sadu Mandara (GSM) kepada desa-desa yang tingkat kemiskinannnya cukup signifikan. Adapun salah satu daerah yang saya damping yaitu Desa Telaga.

 

Berdasarkan identifikasi di lapangan saya temukan warga masyarakat yang perekonomiannya terolong miskin (RTM) atas nama Kadek Samiasa. Awalnya Kadek Samiasa terolong warga yang miskin, kemudian berusaha menapkahi keluarga denan jualan Bakso secara kecil-kecilan. Seiring dengan adanya program GSM yang menyasar rumah tangga miskin yang penyalurannya melalui BUMdes yang ada di setiap daerah, dalam hal ini BUMDes Wana Asri Desa Telaga, maka Kadek Samiasa berusaha mengembangkan usaha Baksonya dengan meminjam uang dari BUMDes Wana Asri Desa Telaga. Melalui tambahan modal sebesar Rp. 5000.000, maka Kadek Samiasa dapat mengembangkan usaha Baksonya dengan jualan keliling dan mendirikan stand Bakso di rumahnya.

Bantuan pinjaman dana GSM yang dikelola BUMdes Wana Asri Desa Telaga menurut pernyataan Kadek Samiasa sangat membantu kehidupannya. Hal ini terbukti bahwa setelah usaha Baksonya berkembang, sangat berimbas pada pengahsilan yang ia dapatkan setiap harinya. Akumulasi rata-rata setiap hari dari usaha Bakso Kadek Samiasa mendapatkan keuntungan bersih mencapai Rp 150.000. Dengan pendapatan tersebut, membuat Kadek Samiasa dapat menapkahi istri dan 3 orang anaknya. Kenyataan ini membuktikan bahwa kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam gerakan GSM sangat membantu masyarakat dalam mensejahterakan kehidupannnya.

Berdasarkan pengamatan dan penilaian saya selaku pendamping GSM tentang pelaksanaan program Gerbang Sadu Mandara (GSM) oleh pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan menyasar desa yang memiliki jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) cukup banyak sangat bermanfaat dalam meningkatkan tarap hidup masyarakat. Hal ini terbukti dari kucuran dana tersebut yang salah satunya diberikan kepada BUMDes Wana Asri Desa Telaga Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng memiliki nilai guna yang sangat tinggi dalam meningkatkan tarap perekonomian masyarakat di Desa Telaga. Fakta yang dapat dilaporkan yaitu pemberian bantuan pinjaman dana untuk Usaha Ekonomi Produktif dalam bentuk Home Industri pada salah satu masyarakat Desa Telaga  atas nama Komang Sukarmen yang telah menikah dengan Nengah Sumarini menyatakan bahwa dana GSM sangat memperlancar usaha kerjanya.

Komang Sukarmen menyatakan dana pinjaman tersebut digunakan sebagai modal awal dalam membuat usaha Jaja Pia dalam bentuk sektor usaha home Industri memiliki manfaat yang sangat besar dalam menunjang sistem perekonomiannya. Dengan adanya usaha yang dibangunnya melalui dana GSM dapat membuat Komang Sukarmen dalam keseharian terus memperoleh penghasilan. Sesuai pernyataannya bahwa usaha yang dikelola selama 1 Tahun 4 bulan terus beroperasi dengan baik, dimana pada musim rame Komang Sukarmen dapat mencapai penjualan dalam sehari sekitar Rp 1.500.000 sampai Rp 2.000.000 perharinya dengan keuntungan mencapai Rp 250.000 sampai Rp 300.000. sedangkan bila musim sepi penjualannya berkisar Rp 1.000.000 sampai Rp 1.400.00 dengan keuntungan Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Kenyataan ini tidak dipungkuri bahwa bantuan dana GSM bagi Komang Sukarmen memiliki kontribusi yang cukup baik bagi keberlanjutan perekonomian Komang Sukarmen