Dalam dimensi kependudukan mengenai kesejahteraan masyarakat bersifat dinamis dalam arti selalu mengalami perubahan, hal ini karena ada pola pergerakan dan kinerja dari masyarakat. Pergeseran perekonomian masyarakat bersifat dualism, yaitu menuju kemajuan dan kemunduran, tergantung dari tata cara pengelolaan financial dalam kehidupan. Pada kesempatan ini dapat disampaikan mengenai keberadaan ekonomi salah satu penduduk Bali yang mengalami pergeseran secara dinamis, yaitu atas nama I Wayan Miskin yang berada di Desa Telaga Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Secara financial, I Wayan Miskin pada awalnya merupakan warga yang tergolong memiliki tingkat perekonomian rendah artinya berada pada garis kemiskinan. Namun berkat usaha yang dilakukannya maka membuat secara tahap demi tahap berdampak baik terhadap perekonomiannya. Kemajuan perekonomian I Wayan Miskin selain karena usahanya dalam membentuk usaha ekonomi berupa “Usaha Bakso Krama Bali”juga karena adanya bantuan permodalan dari dana “Gerbang Sadu Mandara (GSM)”yang dikelola oleh BUMDes Wana Asri Desa Telaga.
Melalui perbantuan modal dari BUMDes, I Wayan Miskin dapat terus mengembangkan usaha Baksonya, sehingga sampai saat ini secara financial I Wayan Miskin mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan keluarga. Secara Rata-rata I Wayan Miskin sudah memperoleh penghasilan bersih Rp 200.000/hari. Kenyataan ini membuktikan bahwa program GSM dengan menyasar warga miskin berdampak positif dalam membenahi kehidupan masyakat di Pulau Dewata ini.
Sumber : Gerbangsadu Mandara Provinsi Bali